Senin, 29 Agustus 2016

Anwar Jibawi - Vlogger Konyol Favorit Gue

Sebenernya ini gue nggak sengaja nemu pas lagi nyari-nyari/googling tentang vine sebagai salah satu platform vlog yang dulu sempet booming. Secara, pertama kali liat vlogger yang satu ini gue langsung ngakak-ngakak terlepas dari hasil karyanya yang 'keras.' Kalo dinget-inget lagi, pertama kali gua liat video nya itu di 9Gag, waktu itu ada yang repost video nya yang judulnya When you run into your side chick in public:


Anwar pernah meraih penghargaan sebagai Viners dengan follower terbanyak di tahun 2015. Vlogger berusia 24 tahun inijuga kemungkinan (setau gue) beragama islam. Buktinya, selain hasil browsing-browsing, gue juga sempet ngecek-ngecek instagramnya doi yang ada fotonya sama ibunya yang; berhijab. Nih dia hasil ngepoin Instagramnya Bang Anwar:


Foto ama emaknya dengan hasthtag #TBT dari Anwar
https://www.instagram.com/p/z3Ve4QOP65/


Foto bareng Ibu dan sodara-sodaranya hasthtag #TBT dari Anwar
https://www.instagram.com/p/SohhMsuP5R/


Foto Ibunya, katanya mau pergi ke Palestina
https://www.instagram.com/p/Rtqp63uP20/



Lagi foto ama Sepupu
https://www.instagram.com/p/JYOtZauP5x/

Selain itu hasil karyanya juga sempet mengusung topik sterotipe muslim arab atas tindakan-tindakan terorisme, salah satunya yang bikin gua ngakak-ngakak lagi adalah yang ini:

Effortnya untuk mengangkat fenomena seperti ini yang bikin gua salut juga sama doi..   Sekarang ini doi juga udah mulai ngerambah ke Youtube, dan makin sering berkolaborasi sama artis-artis vine lainnya kayak KingBach, Inanna, Lele Pons, Amanda Cerny, dan Arantza Fahnbulleh. Semoga doi bisa terus berkarya dan sukses di dunia hiburan.

Nah, sekarang gue jadi bertanya-tanya noh... Gimana kabarnya vlogger indonesia yak? Kayaknya gua harus mulai   membiasakan diri  nih sama konten-konten lokal... Tapi gue sih yakin, orang-orang Indonesia juga pasti nggak kalah dalam arena hiburan seperti ini.  (ini mah gua nya aja yang kebeneran kuper soal konten lokal e.e)

Minggu, 21 Agustus 2016

Ricuh Masalah Kenaikan Harga Rokok

Yak-yak.. Baru-baru ini netizen Indonesia lagi pada rusuh ngomongin kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga rokok, yang katanya naik hingga di angka Rp. 50,000 per bungkus. Di banyak media sosial banyak juga berseliwaren meme harga rokok dengan hashtag #KamiTidakPanik.

Sumber: @ekaandhikadp
PT HM Sampoerna Tbk juga berkomentar agar pemerintah betul-betul mempertimbangkan kenaikan harga rokok ini dengan komprehensif.

Selain official statement dari Sampoerna, nggak sedikit juga netizen yang ngoceh tentang gimana kebijakan pemerintah tersebut berpotensi memberikan dampak buruk. Nah, sekarang gue mau ikut-ikutan... Kebayang nggak kalo  misalnya juragan Djarum Super emosi terus narik semua dana nya di Indonesia terus dibawa cabut ke luar negeri? Sama aja halnya kayak ketika IHSG lesu karena ekonomi Amerika membaik... Karena dana yang muter di bursa saham Indonesia itu mayoritas datang dari luar negeri, ketika para investor tarik dana nya dari pasar saham, sedikit banyak hal itu memberikan dampak negatif pada perkonomian. Itu uang yang ada di pasar "sekunder" lho... Beda lagi kalo uang yang ada di industri riil macem punya juragan Djarum itu..  Yang gue kepikiran ini adalah pasti Bank Indonesia bakalan ikut kelimpungan :D

Tapi ya itu tebak-tebakan gua doang, gw bukan orang ekonomi nggak paham sama hal-hal begituan. Yang jelas biasanya pemerintah mengambil kebijakan itu udah ada basis penelitian ilmiahnya kok, dengan embel-embel kajian yang biasanya dilakukan oleh pihak perguruan tinggi ternama. Dalam kasus usulan kenaikan harga rokok ini, kajiannya dilakukan dari pihak Universitas Indonesia (kalo gue nggak salah inget... Coba aja googling sendiri). Lalu, apakah dengan kajian ilmiah menjadi justifikasi utama dalam pengambilan keputusan? Ya harusnya nggak seperti itu saja. Masih  banyak faktor-faktor lain yang harus ikut dipertimbangkan, misalnya faktor politis. 

Apapun keputusan pemerintah sih, gue sebagai warga negara nya ikut ngedukung aja... Apalagi semua tau rokok emang nggak baik buat kesehatan... Bahkan kalau mau divaluasi, kerugian akibat rokok itu sebetulnya lebih banyak daripada benefitnya... Misalnya, jumlah reimburse dana kesehatan pemerintah yang harus dikeluarkan akibat sakit yang ditimbulkan oleh rokok...

Nah, daripada ngeributin multiplier effect seperti yang banyak diocehkan gue dan mayoritas orang awam di media sosial (seperti masalah pengangguran), saya sih lebih tertarik untuk baca sendiri hasil kajian ilmiah tersebut. Moga-moga bisa kesampean :P