Selasa, 09 Mei 2017

Sedekah Jadi Kaya - Apa Kata Data?

Sekitar tahun 2010an di kalangan sebagian masyarakat muslim sempet nge-hype konsep bersedekah untuk mencapai keinginan duniawi (khususnya harta & materi). Konsep itu tertulis dalam buku yang ditulis oleh Pak Ustad Yusuf Mansyur yang judulnya The Miracle of Giving, dan juga bukunya Iphho 'Right' Santosa judulnya 7 Keajaiban Rezeki. 

Diantara para pelaku yang antusias untuk mengamalkan konsep tersebut, saya seringkali mendengar bagaimana Bill Gates sebagai orang terkaya versi forbes seringkali all-out dalam mendonasikan hartanya. Kalau kata mereka,  hukum dan janji Tuhan itu universal, jadi, terlepas kewarnaganegaraan, agama atau keyakinannya, kalau bersedekah bakalan dapat "rezeki" yang berlipat ganda.

Dari perspektif saya, mereka itu kok sepertinya berusaha menjustifikasi fakta bahwa Bill Gates bisa konsisten jadi orang kaya raya karena sedekahnya yang super besar? dan kenapa mereka mendefinisikan rezeki hanya sebagai harta dan materi? Bukannya dalam islam, kesehatan atau anak yang sholeh juga termasuk rezeki?  Hal itu  pula yang jadi latar belakang penulisan artikel kali ini, yaitu, untuk menjawab pertanyaan: Apakah betul sedekah itu bisa bikin kaya harta dan materi?

Setelah googling sana-sini, kesimpulan sementara saya sih nggak demikian. Hal ini bisa dilihat dari gambar berikut:


Sebagaimana yang dikutip dari CNBC dan Forbes, hasil analisis oleh Chronicle of Philanthropy menggunakan data dari IRS (Internal Revenue Service) menunjukkan bahwa sebenarnya masyarakat Amerika kalangan menengah dan kalangan bawah mendonasikan paling banyak dibandingkan orang-orang Amerika kelas atas.

Data di atas juga menunjukkan jumlah donasikan relatif terhadap penghasilan seseorang. Menurut saya ini ukuran yang logis. Sebagai ilustrasi, si A dengan penghasilan 100,000 kalau donasi 20,000 berarti itu 20% kapasitasnya dia. Sedangkan si B dengan penghasilan 3000,000 kalau donasi 300,000 berarti itu 10% kapasitas penghasilan dia.

Secara nominal sudah pasti orang kelas atas mendonasikan uang dalam jumlah yang lebih banyak. Tapi kalau dinilai dari kapasitasnya, "sedekah" yang dikeluarkan oleh orang - orang kelas bawah dan menengah itu lebih dari orang kelas atas.

Dari sumber dan pemikiran tersebut saya berkesimpulan (sementara) bahwa:
  1. Tidak ada ceritanya sedekah bikin orang menjadi kaya raya secara materi, kecuali kalau Tuhan menerapkan sistem kapitalis dan menilai 'sedekah' dari besarnya nominal uang bukan dari effort atau pengorbanan seseorang.

  2. Rezeki tidak selalu sama dengan harta dan materi, karena dalam agama Islam definisi rezeki itu luas, termasuk didalamnya kesehatan, petunjuk atau ilmu.