Sabtu, 30 Desember 2017

Hidup di Batas Pas-Pasan


Aksi tiap individu menanggapi pergantian  tahun pasti berbeda-beda, tapi biasanya ada satu kesamaan, yaitu evaluasi dan introspeksi diri yang ujung - ujungnya adalah penetapan resolusi tahun baru 😁.  Bagi sebagian orang, penghujung tahun 2017 ini bisa jadi hal yang menyenangkan, tapi bagi saya tidak demikian adanya. Secara umum, saya melakukan evaluasi diri dari berbagai macam perspektif diantaranya adalah karir dan pencapaian pekerjaan dan keuangan pribadi.
Nggak ada maksud untuk menjustifikasi bahwa saya memperoleh pencapaian... Tapi memang ini jujur yang saya rasakan saat ini... Ya topiknya juga evaluasi akhir tahun kok... dan blog pseudonym yang nggak di optimasi begini mana ada sih orang baca? Emang saya saat ini nulis untuk saya sendiri, bukan untuk orang lain.
 
Dan hasil akhirnya adalah - MEDIOCRE AT ITS BEST..! f*ck off 😑

Karir dan Pencapaian Pekerjaan Hingga Awal 2017

Akhir tahun 2016 kemarin saya resign dari pekerjaan saya setelah 8 bulan bekerja sebagai business analyst & development di sebuah perusahaan start-up. Waktu itu gaji per bulan saya ada di angka 8.5 juta; kalau ditambah dengan benefit ada di angka 10 juta per bulan. Memang nggak besar, tapi sebagai sebagai pekerja, itu adalah satu - satunya sumber penghasilan saya.

Ketika itu, alasan yang mendorong saya untuk resign adalah rasa jenuh, dan kebetulan juga saya dapat surat peringatan drop out dari kampus kalau tidak menyelesaikan studi per Januari 2017. Jadi saya memutuskan untuk resign dan fokus dengan tugas akhir saya. Semua itu saya lakukan tanpa ada pekerjaan pengganti... Jadi begitu resign, status saya itu akhirnya jadi mahasiswa yang hampir kena drop out, dan ketika saya lulus pun saya menyandang status pengangguran.😁



Lalu apa pencapaian saya selama bekerja di start-up itu? Ya yang namanya juga start-up, job desc pasti nya banyak overlap. Kebetulan keahlian teknis saya ada di bidang keuangan dan SEO. Jadi yang saya kerjakan nggak jauh-jauh dari dua hal itu.

Dari bidang keuangan, yang saya lakukan adalah mengevaluasi performa keuangan perusahaan melalui free cash flow-nya. Dari sana saya melihat urgensi bahwa perusahaan perlu mendapatkan suntikan dana jika ingin terus beroperasi dengan level biaya operasional eksistingnya. Akhirnya dihitunglah valuasi perusahaannya untuk kemudian pitching nyari-nyari investor. Sesaat sebelum saya resign, perusahaan sudah mau disuntik USD 1,000,000 dari nilai valuasi USD 7,000,000,-. dan pembicaraan dengan investor sudah sangat teknis; hanya tinggal susun penyetujuan KPI dan tanda tangan kesepakatan. Saking pede-nya bakalan dapat investasi, saya pikir "Ah udah 90% deal ini, gw cabut juga gapapa..." Sayangnya,  karena satu dan lain hal, si owner perusahaannya itu nggak menindaklanjuti kesepakatan investasi; dan disitu posisi saya sudah keburu resign, jadi saya nggak bisa nge-push owner untuk menyepakati dan nge-highlight betapa pentingnya itu dana investasi. Mungkin beliau kena yang namanya disposition effect - dimana dia malah berusaha menyimpan aset yang nilainya menurun...

Tapi setelah itu, semua yang saya prediksi memang betul-betul kejadian; bahwa perusahaan bleeding dan agar perusahaan bisa beroperasi, mereka harus dapat suntikan dana atau kurangin hingga 50% biaya operasional (PHK dah tuh karyawan-karyawannya). Akhirnya mereka ngurusin lagi proses nyari-nyari investor setelah nolak yang sebelumnya πŸ˜‚ . Pada saat post ini di publish, posisinya sedang due diligence; dana yang masuk itu USD 700rb- (tadinya USD1 jt) dari nilai valuasi awal USD 7 jt... Memang itu lebih baik daripada nggak ada dana masuk sama sekali.

Selain dari sisi keuangan, saya juga ngebantuin pengembangan produk perusahaan, yakni website. Untuk produk yang satu itu, saya membantu teknis pengerjaan SEO (Search Engine Optimization). Karena waktu itu lagi dimonitor sama investor, jadi mau nggak mau produk yang baru dibuat itu harus punya perkembangan yang bagus. Akhirnya saya memutuskan untuk beli website lain yang sudah punya traffic dan saya redirect trafficnya ke website perusahaan. Pastinya, background research untuk web yang dibeli itu nggak sembarangan, dan selain redirect juga didukung dengan link building dengan private blog network (yang bener-bener private ngebangun sendiri ya, bukan yang dijual-jual di forum atau di marketplace).

Sampai sekarang traffic websitenya masih bagus sih (sekitar 3 - 5 juta per bulan). Rencana awalnya itu website akan jadi salah satu sumber revenue dalam jangka waktu 1-2 tahun kedepan dst., tapi entah gimana itu dari perspektif sales-nya, karena akhirnya setelah saya resign, website-nya cuman jadi extra cost tanpa bisa ngehasilin revenue yang signifikan; Padahal kalo boleh jujur sih itu bisa banget di bundling dengan service lain, jadi bisa integrated antara kanal digital yang satu dengan yang lain... Sayang seribu sayang deh pokoknya, sampe sekarang saya masih heran kok bisa gagal generate revenue dari sana πŸ˜…. Tapi kegagalan disitu juga yang memicu saya untuk bikin blog personal bareng dengan teman.. Memang bukan blog serius untuk cari duit, tapi blog sebagai hobi dan blog itu nggak di optimasi kayak web ex-perusahaan tempat saya kerja; kalo bisa generate revenue syukur, kalo nggak pun yang penting bisa konsisten. 

Back to main topic.... Jadi kalo ditanya: "Apa pencapaian saya di awal tahun 2017 ini?" 

Setidak-tidaknya saya masih bisa jawab bahwa:
  1. Saya bantu fundraising perusahaan dengan nilai valuasi 7 digit USD, dan akhirnya dapet equity investment (yang pertama owner-nya yang nolak dana masuk, yang kedua memang bukan saya yang ngurus karena saya udah resign, tapi fundamental nilai valuasi USD 7jt  dan semua justifikasinya itu mayoritas kerjaan gw.. Salah sendiri uang USD 1jt dulu ditolak.. sekarang dapetnya cuman USD 700k kan! 😑).
  2. Saya  juga berkontribusi atas perkembangan traffic website perusahaan; karena hingga saat ini (±1.5 tahun berjalan) post yang dioptimasi itu masih selalu masuk top 10 content dari data Google Analytics nya πŸ˜€.

Nasib Hingga Akhir 2017

Setelah resign dan menyelesaikan studi tanpa ada back-up pekerjaan tetap, otomatis saya menyandang gelar pengangguran. Sejujurnya, nyari kerjaan tetap itu nggak mudah πŸ˜“.

Selama 9 bulan pertama di tahun 2017 itu saya hidup dari proyekan-proyekan; jadi posisi saya itu bekerja sebagai tenaga konsultan tidak tetap sebagai tenaga ahli keuangan. 6 Bulan pertama hingga bulan Juni 2017, saya terhitung mengerjakan 3 proyek, yang 2 proyek itu dari ex-perusahaan tempat saya bekerja dan satunya lagi dari anak perusahaan pengelola bandar udara. Setelah itu di bulan Juli - Desember saya mengerjakan 3 proyek lain: 2 proyek dari pemerintah daerah dan satunya lagi proyek dari BUMN  besar yang mendapat penghargaan atas kinerja keuangannya di tahun 2016.

Kalo ngomongin bayaran per proyek nilainya sangat variatif. Bahkan kalo dihitung rata-rata total selama 1 tahun penghasilannya sebetulnya masih lebih besar gaji saya sebelumnya. Memang dari sisi kebebasan jadi tenaga lepas itu lebih enak, tapi ya yang namanya proyek itu nggak pasti, alias belum tentu ada terus tiap bulan.. Belum lagi kalo ngomongin pembayarannya yang hampir selalu telat... dan jujur aja nih, sampe blog posting ini di tulis, semua proyek di semester 2 tahun 2017 ini bayarannya belum ada yang cair....  😭

Jadi konsultan lepas itu be like.... that... πŸ˜†

Jadi kalo dibandingkan, sebetulnya mendingan kerja kantoran. πŸ˜“
Beruntungnya, di bulan Juni 2016 saya mendapatkan tawaran kerja sebagai dosen dan saya diangkat menjadi dosen tetap terhitung bulan November kemarin. Meskipun gajinya kecil banget cuman 3 juta; which is dibawah UMK Karawang 😭 
 
Dari performa keuangan pribadi, net worth saya di akhir tahun 2017 ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2016.
Net Worth Keuangan Pribadi
Saya mencatat keuangan pribadi saya menggunakan aplikasi YNAB (You Need A Budget)

Tapi kalo dibandingkan dengan teman-teman saya, itu jauuuuuh banget... Mereka gajinya paling kecil itu 20jt per bulan... Lah kalo saya sebagai dosen hanya dibayar 3jt per bulan, alias cuman 15% gaji teman - teman saya 😱. Jadi kenaikan net worth saya itu karena bayaran proyek bukan karena kerjaan saya sebagai dosen... Kondisi saat ini juga prihatin banget, saya bahkan belum mampu untuk ambil rumah, padahal umur udah nggak kompetitif lagi di bursa kerja 😞
 
Overall, saya  menorehkan perbaikan di tahun 2017 ini, tapi jauuuh banget dari kondisi ideal. Simply to say, I'm a Fuckin Mediocre...